Oleh: Willy Hanafi
Mahasiswa adalah kelas sosial di masyarakat yang mempunyai konotasi religius, moralis, intelektual, dan humanis. Kelas ini unik karena menghubungkan dimensi ketuhanan, yaitu MAHA, yang inheren dengan makna Yang Mutlak, Kebenaran Absolut; dan kemakhlukan, yaitu SISWA, sosok manusia pembelajar, sebuah perilaku dinamis untuk menyempurna yang senantiasa dinamis, bergerak.
Sebagai satu-satunya makhluk Tuhan yang “maha”, tugas dan tanggung jawab mahasiswa lebih berat daripada makhluk sosial lainnya. Dia diberi mandat oleh Tuhan untuk menggaungkan kebenaran, karena Tuhan adalah Sang Kebenaran. Mahasiswa menatap realitas sosial dengan sikap:
Kritis, karena realitas sosial bisa jadi adalah hasil konstruksi kekuasaan
Rasional, karena realitas sosial harus disikapi dengan nalar rasional, bukan reaktif-emosional;
Independen, karena menyikapi segala realitas sosial harus tanpa beban beban sejarah, patronase dan primordialisme. sehingga mahasiswa haruslah menjadi corong rakyat terhadap segala bentuk kebijakan dan praktik kekuasaan Negara, penyambung lidah rakyat dan kaum tertindas
Gerakan mahasiswa di Indonesia merupakan fenomena historis yang hamper tidak terlupakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan, gerakan mahasiswa setidaknya telah meruntuhkan dua rezim pasca kolonial di Indonesia yaitu rezim Sokarno dengan konsep Demokrasi Terpimpinnya dan Rezim Soehato dengan Orde barunya.
Dalam geliat gerakan mahasiswa tak sedikit sejumlah mahasiswa yang gugur dan syahid di jalan Tuhan dalam upaya menegakan keadilan, kemanusiaan dan kebenaran. Karena itu sudah semestinya penguasa yang saat ini menduduki tampuk kekuasaan merealisasikan cita-cita,aspirasi, dan moralitas dari pengorbanan mereka agar kesalahan tidak berulang. Sebagai gerakan moral yang berinplikasi politik, gerakan mahasiswa telah menjadi “mitos” tersendiri di bumi pertiwi.
Namun seiring dengan langkah jaman gerakan mahasiswa kini berada di persimpangan jalan yang membingunkan. dimana tarikan antara perjuangan moral bertarung dengan rayuan elit politik untuk memperjuangkan kepentingan pribadi atau golongan yang saat ini tidak pernah merasakan penderitaan rakyat.
Disinilah mahasiswa diuji apakah ia akan konsisten sebagai perjuang moral atau terjerumus kedalam lembah apa yang disebut sebagai “penghianatan kaum inteletual” yang mercumbu dengan penguasa yang dzalim.
Didepan terlihat tantangan dimana masyarakat baik di indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia akan mengalami perkembangan penuh sehingga semua nilai manusiawi yang mungkin ada akan terealisasi dan manusia akan mencapai kesempurnaan, kesejahteraan dan pada akhirnya kebajikan yang aktual.
selamat Terus berjuang mahasiwa indonesia menuju kesempurnaan, kesejahteraan dan pada akhirnya kebajikan yang aktual !!!!!!!!!!!!!
3 Kommentarer:
Sewaktu Bung mempersoalkan kegerahan mahasiswa atas perilaku elite yang 'busuk', sebenarnya Bung telah memasuki belantara definisi yang diciptakan politikus-politikus itu. Wajar kalau kemudian, mahasiswa kritis yang mentas akhirnya tak jauh-jauh beraktualisasi dari koridor ini. Mereka pun memasuki jejaring politik yang dari awal disepakati sebagai 'busuk'.
Sebenarnya, aktivis yang mentas dan bergabung dengan politik itu tidak sedang bersekutu, berselingkuh, atau bercumbu dengan kekuasaan. Lebih tepatnya, mereka masuk ke jenjang karier selanjutnya. Jenjang yang mereka pilih sendiri sewaktu muncul diagnosis bahwa politik itu 'busuk'.
Menurutku, mahasiswa punya kans untuk melewati zaman. Pun saat melihat area politik yang 'busuk' plus intelektual yang 'busuk'. Artinya, itu hanya sebagian kecil yang memenuhi rongga besar bernama 'paradigma' dan 'peradaban'.
Mahasiswa semestinya tak perlu sekadar gerah melihat semua kebusukan itu, karena ada lokus pikir yang lebih besar untuk dideterminasikan kelak, bernama 'mentalitas kemandirian'.
Ujung-ujungnya, ada yang berani bilang, "Politik?? Ngga segitunya kaleee....."
pendiri HMI, Lafran Pane sekarang sangat sedih, dikatenakan kader2nya sekarang kurang memperhatikan misson HMI, dimanakah letak NPD HMI sekarang, dimanakah pergerakan HMI sekarang, dimana dunia pengkaderan HMI sekarang, rebut kembali martabat perjuangan HMI yang sesuai dengan ideologi HMI, mission HMI..........??????
http://sangkebenaran.blogspot.com/
Inilah contoh ajaran PEDOFILIA Muhammad:
Dikisahkan Jabir bin 'Abdullah: Ketika aku menikah, Rasullah bersabda kepadaku, perempuan macam apa yang kamu nikahi? Aku menjawab, aku menikahi seorang janda muda? Beliau bersabda, Mengapa kamu tidak bernafsu pada para perawan dan memanjakannya? Jabir juga berkisah: Rasullah bersabda, mengapa kamu tidak menikahi seorang perawan muda sehingga kamu dapat memuaskan nafsumu dengannya dan dia denganmu?
Hadits Bukhari Vol.7, Kitab 62, Pasal 17.
A'isyah (Allah dibuatnya bahagia) diceritakan bahwa Rasullah (semoga damai sejahtera atas beliau) dinikahi ketika usianya tujuh tahun, dan diambilnya untuk rumahnya sebagai pengantin ketika dia sembilan tahun, dan bonekanya masih bersamanya; dan ketika beliau (Nabi Yang Kudus) mampus usianya delapan belas tahun.
Kitab Sahih Muslim 8, Pasal 3311.
Dikisahkan A'isyah: bahwa Nabi menikahinya ketika dia berusia enam tahun dan menikmati pernikahannya ketika berusia sembilan tahun. Hisham berkata: Aku telah menceritakan bahwa A'isyah menghabiskan waktunya dengan Nabi selama sembilan tahun (yaitu hingga kematiannya).
Bukhari Vol.7, Kitab 62, Pasal 65.
Muhammad telah bernasu birahi kepada anak berusia enam tahun. Apa yang tersimpan di dalam otak Muhammad? Apa pikiran mesum nabi merupakan perbuatan suci?
Post a Comment